Tugas Rangkuman Ilmu Budaya Dasar
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadiran
Allah SWT karena atas berkat rahmat hidayahnya saya dapat menyelesaikan tugas
pertama saya mengenai Ilmu Budaya Dasar. Tidak lupa juga saya ucapkan terima
kasih kepada sumber-sumber yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah
ini.
Saat ini ilmu budaya dasar sudah
menjadi bagian dari salah satu mata kuliah dasar umum yang dijadikan sebagai
mata kuliah softskill yang bertujuan untuk menambah pengetahuan kepada
mahasiswa bagaimana cara berinetaksi, dan bersosialisasi sesuai dengan adab
yang berlaku di masyarakat. Mahasiswa juga diajarkan bagaimana caranya untuk
lebih mudah bersosialisasi di masyarakat yang memiliki beragam suku, adat, dan
budaya.
Latar Belakang
Ilmu budaya dasar adalah ilmu yang
mempelajari tentang permasalahan-permasalahan manusia dan kebudayaan. Setelah
mempelajari ilmu budaya dasar lebih lanjur lagi, diharapkan kita dapat menjadi
pribadi manusia yang lebih terbuka satu sama lain, lebih berbudaya dan
lebih halus.
Ilmu Budaya Dasar (IBD) tidak lain
merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
msalah-masalah manusia dan kebudayaan, dengan demikian jelas bahwa mata kuliah
ini tidak dimaksudkan untuk mendidik seorang pakar dalam salah satu bidang
keahlian (disiplin) yang termasuk. Dalam pengetahuan budaya, akan tetapi Ilmu
Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian
mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya
terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya,
maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
BAB 1
TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR
A. Pengertian
IBD
Secara
umum Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu yang memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang mengkaji permasalahan manusia dan
kebudayaan.
Istilah
Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic
Humanitiesm yang berasal dari bahasa Inggris “The Humanities”. Istilah
“Humanities” itu sendiri berasal dari bahasa Latin “Humanus” yang berarti
manusia, berbudaya, dan halus. Dengan demikian, Ilmu Budaya Dasar mempelajari
tentang nilai-nilai manusia sebagai manusia yang berbudaya. Diharapkan dengan
mempelajari Ilmu Budaya Dasar,
manusia bisa menjadi lebih bermanusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus.
Ilmu
Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya, hal itu diketahui
berdasarkan pendapat Prof.Dr.Harsya Bachtiar tentang pengelompokan ilmu dan
pengetahuan sebagai berikut:
1. Ilmu-ilmu
Alamiah (Natural Science)
Ilmu-ilmu
alamiah bertujuan mengetahui hal-hal yang terdapat dalam alam semesta. Untuk
mengkaji hal itu harus menggunakan metode ilmiah, yang termasuk kelompok ilmu-ilmu
alamiah antara lain adalah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran,
mekanika, dan lain-lain.
2. Ilmu-ilmu
Sosial (Social Science)
Ilmu-ilmu
social bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal ini diperlukan metode ilmiah sebagai
pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah, yang termasuk kelompok ilmu-ilmu social antara
lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, sosiologi hokum,
dan sebagainya.
3. Pengetahuan
Budaya (The Humanities)
Pengetahuan
budaya bertujuan untuk memahami kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.
Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa dan pernyataan
yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Biasanya peristiwa dan pernyataan
tersebut disajikan dalam bentuk tulisan. Motede ini tidak ada sangkut pautnya
dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Pengetahuan
budaya berbeda dengan Ilmu Budaya Dasar. Pengetahuan budaya dibatasi sebagai
pengetahuan yang mencangkup keahlian seni dan filsafat, sedangkan Ilmu Budaya
Dasar adalah ilmu yang memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
permasalahan manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain, Ilmu Budaya Dasar
menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari bidang pengetahuan budaya
untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji
masalah-masalah manusia.
B. TUJUAN
ILMU BUDAYA DASAR
Penyajian
mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli dalam suatu
bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya. Akan tetapi, Ilmu
Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha pengembangan kepribadian
mahasiswa, dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya
terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sertanya,
maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk
bisa menjangkau tujuan tersebut, Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat:
· Mengusahakan
penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya.
· Memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah
kemanusiaan dan budaya, serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
· Mengusahakan
agar mahasiswa sebaga calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam bisang
disiplin masing-masing.
· Mengusahakan
wahana kokmunikasi para akademis agar mereka lebih mampu berdialog satu sama
lain. Dengan demikian, para akdemis diharapkan akan lebih lancer dalam
berkomunikasi.
C. RUANG
LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
Dilihat
dari kerangka tujuan diatas, terdapat dua masalah pokok yang bisa digunakan
sebagai bahan pertimbanga untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah
Ilmu Budaya Dasar. Kedua masalah pokok itu adalah:
1. Berbagai
macam aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan masalah kemanusiaan dan budaya
yang dapat di dekati dengan menggunakan pengetahuan budaya, baik dari segi
masing-masing keahlian dalam pengetahuan kebudayaan, maupun secara gabugan
berbagai keahlian dalam pengetahuan budaya.
2. Hakekat
manusia yang satu atau universal, yang beraneka ragam perwujudannya dalam
kebudayaan masing-masing jaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi
lingkungan alam, social dan budaya, manusia tidak selalu mempunyai kesamaan,
sebagaimana yang dilihat dari cara manusia menyampaikan ekspresinya dalam
berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah laku, dan
hasil kelakuan mereka.
Berdasarkan
kedua masalah pokok yang bisa dikaji dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
tersebut, dapat disimpulkan bahwa manusia menjadi objek pengkajian. Bagaimana
manusia berhubungan dengan alam, dengan sesame manusia, dengan dirinya sedniri,
nilai-nilai manusia, dan pula hubungan manusia dengan Tuhan menjadi tema
sentral dalam Ilmu Budaya Dasar.
Pokok
bahasan yang akan dikembangkan adalah:
· Manusia
dan cinta kasih
· Manusia
dan keindahan
· Manusia
dan penderitaan
· Manusia
dan keadilan
· Manusia
dan pandangan hidup
· Manusia
dan tanggung jawab serta pengabdian
· Mansuia
dan kegelisahan
· Manusia
dan harapan
Kedelapan
pokok bahasan itu termasuk dalam karya-karya yang tercangkup dalam pengetahuan
budaya. Perwujudan mengenai cinta, misalnya, terdapat karya dalam karya sastra,
tarian, music, filsafat, lukisan, patung, dan sebagainya. Masing-masing pokok
bahasan dapat didekati dengan baik menggunakan cabang-cabang pengetahuan budaya
secara sendiri-sendiri maupun secara gabungan cabang-cabang tersebut.
Ilmu Budaya Dasar bukan ilmu sastra,
ilmu tari, ilmu filsafat, dan ilmu lainnya yang terdapat dalam pengetahuan
budaya. Ilmu Budaya Dasar hanya mempergunakan karya-karya yang terdapat dalam
pengetahuan budaya untuk mendekati masalah-masalah kemanusiaan dan budaya.
BAB 2
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A. PENGERTIAN
MANUSIA
Manusia
memiliki kelebihan diantara ciptaan Tuhan lainnya yaitu terletak pada akal
budi, yakni sebagai potensi dalam diri manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk
lainnya.Namun ada juga manusia manusia yang dungu yaitu orang orang yang suka
membuat bid’ah. Bisa dikatakan manusia merupakan orang yang bodoh. Dan ada juga
manusia yang memiliki tabiat kasar, memiliki kecenderungan yang menyimpang, dan
dingin dengan tingkah laku.
Di
dunia ini terdapat banyak ragam sifat, sikap dan prilaku dari manusia. Tidak
semua manusia sama. Tidak semua manusia bisa memanfaatkan akal budinya untuk
kebaikan. Tidak semua manusia di dunia ini jenius dan cerdik dalam meniti
perjalanan hidup mereka dengan penuh kegigihan, karena mereka sadar akan
kekurangan mereka masing-masing.
Kehidupan
yang telah diberikan oleh Tuhan adalah anugerah bagi manusia. Manusia tidak
berkuasa atas datangnya hal yang tidak diinginkan tetapi diberi oleh Tuhan,
tetapi manusia berhak menentukan bagaimana cara menghadapi hal yang tidak
diinginkan itu. Manusia diberi akal, maka manusia memiliki kekuatan yang hebat
dibandingkan makhluk ciptaan Tuhan lainnya, dengan perpaduan iman, usaha, dan
doa, serta kepasrahan yang kuat, manusia dapat menjalani kehidupannya dengan
kesungguhan dan kegigihan. Manusia merupakan makhluk social yang tidak pernah
lepas dari ketergantungan pada makhluk dan situasi di lingkuannya. Maka dari
itu, interaksi antar sesame manusia sangat diperlukan.
B. HAKEKAT MANUSIA
a. Makhluk ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa
sebagai satu kesatuan yang utuh
Tubuh
adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak
abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat di
dalam tubuh,tidak dapat dilihat, tidak dapat dirasa, sifatnya abstrak tetapi
abadi. Jika manusia meninggal jiwa akan terlepas dan akan kembali ke asalnya
yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di
dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
b. Mahkluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika
dibandingkan dengan makhluk lainnya
Kesempurnaan
terletak pada adab dan kebudayaannya, karena manusia dilengkapi oleh akal,
perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Dengan akal manusia
mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baik dan buruk,
mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak
menciptakan kebenaran, keindahan, dan kebaikan atau sebaliknya.
Selanjutnya, dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya
rasa dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan indrawi dan perasaan
rohani. Perasaan indrawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra,
tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani
adalah perasaan luhur yang terdapat pada manusia, misalnya:
· Perasaan
intelektual
· Perasaan
estesis
· Perasaan
etis
· Perasaan
social
· Perasaan
diri
· Perasaan
religious
c. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi
Manusia
adalah produk dari saling tindak atau interaksi factor factor hayati dan
budayawi. Sebagai makhluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi
anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, patologi, genetika,
biodemografi, evolusi biologisnya, dan sebagainya. Sebagai makhluk budayawi
manusia dapat dipelajari dari segi-segi kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi
social, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa, dan sebagainya.
d. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan ,
mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Hidup
manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis, dan religius. Dengan
kehidupan estetis manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang
mengagumkan dan mengungkapkan kembali karya dalam lukisan, tarian, nyanyian
yang indah. Dengan etis , manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam
tingkatan manusiawi dalam bentuk bentuk keputusan bebas dan
dipertanggungjawabkan. Dengan kehidupan religious, manusia menghayati
pertemuannya dengan Tuhan.
Semakin
dekat seseorang dengan Tuhan, semakin dekat pula ia menuju kesempurnaan dan
semakin jauh ia dilepaskan dari rasa kekhawatiran. Semakin mendalam penghayatan
terhadap Tuhan semakin bermakna pula kehidupannya.
C.KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Sampai
sekarang ilmu psikologi di Negara Barat itu terutama mengembangkan konsep dan
teori mengenai aneka warna isi jiwa. Untuk mengindari pendekatan terhadaap jiwa
manusia itu, hanya sebagai objek yang terkandung dalam batas individu yang
terisolaso, maka Hsu telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa
manusia sebagai makhluk social budaya itu mengandung delapan daerah yang
seolah olah seperti lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.
Nomer
7 dan nomer 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua lingkaran itu
berada di daerah pedalaman diri alam jiwa individu dan terdiri dari bahan
pikiran dan gagasan yang telah terdesak kedalam, sehingga tidak disadari lagi
oleh individu yang bersangkutan.
Nomer
5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan. Lingkatan itu terdiri dari beberapa
pikiran dan gagasan yang disadari oleh individu itu sendiri, tetapi disimpannya
saja di dalam alam jiwanya sendiri dan tidak dinyatakan kepada siapapun juga
dalam lingkungannya.
Nomor
4 disebut kesadaran yang dinyatakan. Lingkaran ini di dalam alam jiwanya
mengandung beberapa pikiran, gagasan, dan perasaan yang dapat dinyatakan secara
terbuka oleh si individu ke sesamanya.
Nomer
3 disebut lingkaran karib. Lingkaran di dalam alam jiwanya ini mengandung
konsepsi rang-orang, binatang-binatang, atau benda-benda yang oleh si individu
diajak bergaul secara mesra dan karib, yang bisa dipakai sebagai tempat
berlindung dan tempat mencurahkan isi hati apabila ia sedang terkena tekanan
batin atau dikejar-kejar oleh kesedihan/masalah-masalah hidup yang menyulitkan.
Nomor
2 disebut lingkaran hubungan berguna, tidak lagi ditandai oleh sikap sayang dan
mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, binatang, atau
benda-benda itu bagi dirinya.
Nomer
1 disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam
jiwa manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat, pengetahuan dan adat yang
ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri, tetapi yang jarang sekali
mempunyai arti dan pengaruh langsung terhadap kehidupan sehari-hari.
Nomor
0 disebut lingkaran luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan angapan-anggapan
yang hampir sama dengan pikiran yang terletak dalam lingkungan nomor 1, hanya
bedanya terdiri dari pikirian dan anggapan tentang orang dan hal yang terletak
di luar masyarakat, dan ditanggapi oleh individu bersangkutan dengan sikap masa
bodoh.
D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Secara
etimologis kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “budhayah”, yaitu bentuk
jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Sedangkan ahli antropologi yang
memberikan definisi tentang kebudayaan secara sistematis dan ilmiah adalah E.B.
Tylor dalam buku yang berjudul “Primitive Culture”, bahwa kebudayaan adalah
keseluruhan kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan lain, serta
kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat.
Pada
sisi yang agak berbeda, Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai
keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata
kelakuan yang harus didapatkanya dengan belajar dan yang semuanya tersusun
dalam kehidupan masyarakat. Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan
hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang
semuanya tersusun dalam kehidupanan masyarakat.
Secara
lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kebudayaan
adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia, yang meliputi:
a. Kebudayaan
materiil (bersifat jasmaniah), yang meliputi benda-benda ciptaan manusia,
misalnya kendaraan, alat rumah tangga, dan lain-lain.
b. Kebudayaan
non-materiil (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang tidak dapat dilihat dan
diraba, misalnya agama, bahasa, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.
2. Kebudayaan
itu tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya mungkin
diperoleh dengan cara belajar.
3. Kebudayaan
diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa masyarakat kemungkinannya
sangat kecil untuk membentuk kebudayaan. Sebaliknya, tanpa kebudayaan tidak
mungkin manusia (secara individual maupun kelompok) dapat mempertahankan
kehidupannya. Jadi, kebudayaan adalah hampir semua tindakan manusia dalam
kehidupan sehari-hari.
E. UNSUR-UNSUR
KEBUDAYAAN
Setiap
masyarakat memiliki kebudayaan. Kebudayaan setiap masyarakat berbeda-beda.
Namun, ada unsur-unsur pokok kebudayaan yang secara umum dimiliki oleh setiap
masyarakat. Unsur yang dimaksud sering disebut unsur-unsur kebudayaan universal
(cultural universals).
Beberapa
ahli telah merumuskan unsur-unsur kebudayaan pokok. Para ahli tersebut, di
antaranya Melville J. Herskovits yang menyampaikan empat unsur pokok
kebudayaan, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuasaan
politik.
Sementara
itu Bronislaw Malinowski menyebut unsur-unsur pokok kebudayaan
sebagai berikut:
· Sistem
norma yang memungkinkan kerja sama antaranggota masyarakat sebagai upaya
menguasai alam sekitarnya.
· Organisasi
ekonomi.
Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan, termasuk keluarga sebagai lembaga pendidikan yang utama.
Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan, termasuk keluarga sebagai lembaga pendidikan yang utama.
· Organisasi
kekuatan.
Adapun
C. Kluckhohn dalam karyanya Universals Categories of Culture memaparkan ada
tujuh unsur kebudayaan yang dianggap cultural universals, yaitu sebagai berikut
1. Sistem
kepercayaan (sistem religi).
Setiap masyarakat memiliki keyakinan terhadap hal-hal bersifat religi, bahkan pada masyarakat atheis (tidak percaya adanya Tuhan) sekali pun.
Setiap masyarakat memiliki keyakinan terhadap hal-hal bersifat religi, bahkan pada masyarakat atheis (tidak percaya adanya Tuhan) sekali pun.
2. Sistem
pengetahuan.
Setiap masyarakat mempunyai sistem pengetahuan yang mungkin berbeda-beda pada setiap masyarakatnya.
Setiap masyarakat mempunyai sistem pengetahuan yang mungkin berbeda-beda pada setiap masyarakatnya.
3. Peralatan
dan perlengkapan hidup manusia.
Setiap masyarakat juga memiliki pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, alat-alat produksi, senjata, dan sebagainya.
Setiap masyarakat juga memiliki pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, alat-alat produksi, senjata, dan sebagainya.
4. Mata
pencaharian dan sistem-sistem ekonomi.
Dalam masyarakat selalu ada mata pencaharian atau sistem ekonomi, seperti pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya.
Dalam masyarakat selalu ada mata pencaharian atau sistem ekonomi, seperti pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya.
5. Sistem
kemasyarakatan.
Setiap masyarakat biasanya memiliki kemasyarakatan, di antaranya, sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, dan sistem pekawinan.
Setiap masyarakat biasanya memiliki kemasyarakatan, di antaranya, sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, dan sistem pekawinan.
6. Bahasa,
baik lisan maupun tulisan.
Masyarakat mana yang tidak memiliki bahasa? Tentunya tidak ada masyarakat yang tidak memiliki bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan.
Masyarakat mana yang tidak memiliki bahasa? Tentunya tidak ada masyarakat yang tidak memiliki bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan.
7. Kesenian,
baik seni rupa, seni suara, maupun seni lainnya.
Setiap masyarakat mempunyai berbagai macam seni yang tentunya berbeda dengan masyarakat lainnya.
Setiap masyarakat mempunyai berbagai macam seni yang tentunya berbeda dengan masyarakat lainnya.
Selain
unsur di atas, para hali mengemukakan unsur budaya sebagai berikut:
Melville
J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
· alat-alat
teknologi
· sistem
ekonomi
· keluarga
· kekuasaan
politik
Bronislaw
Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
· Sistem
norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
· Organisasi
ekonomi
· Alat-alat
dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah
lembaga pendidikan utama)
· Organisasi
kekuatan (politik)
F. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut
dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu:
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Wujud
ini disebut system budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat
pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam
alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2. Kompleks aktivitas
Berupa
aktivitas manusia yang saling berinteraksi, sifat kongkret, dan diamati atau
diobservasi.
3. Wujud sebagai benda
Aktivitas
manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan
sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
G. ORIENTASI NILAI
BUDAYA
Kebudayaan
sebagai karya manusia memiliki system nilai. Menurut C.Kluckom dalam karyanya
system nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal
menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat Hidup Manusia (MH)
Hakekat
hidup manusia untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstrem, ada yang berusaha
untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola pola kelakuan tertentu
menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
2. Hakekat karya manusia (MK)
Setiap
kebudayaan sejatinya memiliki hakekat yang berbeda beda. Diantaranya ada
yang
beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup.karya memberikan kedudukan atau
kehormatan. Karya merupakan gerak hidup untuk membentuk karya yang berikutnya.
3. Hakekat waktu manusia (MW)
Hakekat
waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, ada yang berpandangan mementingkan
orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa
yang akan datang.
4. Hakekat alam manusia (MA)
Ada
kebudayaan yang menganggap manusia sering mengeksploitasi alam, dan ada pula
kebudayaan yang menganggap manusia sebagai pemelihara alam.
5. Hakekat hubungan manusia (MN)
Dalam
hal ini yang dipentingkan adalah hubungan antara manusia dengan manusia, baik
secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertical (orientasi kepada
tokoh-tokoh). Ada pula yang berpandangan individualis.
H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Tidak
ada kebudayaan yang stastis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak.
Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia. Gerak manusia terjadi oleh
karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya. Artinya, karena
terjadi hubungan antar kelompok manusia di dalam masyarakat terjadi perrubahan,
yang disebabkan oleh beberapa hal, antara lain”
1. Sebab-sebab
yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan
jumlah dan komposisi penduduk.
2. Sebab-sebab
perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Perubahan
kebudayaan ialah perubahan yang terjadi dalam system ide yang dimiliki bersama
oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan,
antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam
kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa.
I. HUBUNGAN
MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
Secara
sederhana hubungn antara manusia dan kebudayaan adalah mannusia sebgai perilaku
kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan oleh manusia.
Dalam
sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya walaupun
dua duanya berbeda tetapi tetap satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan
dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar
sesuai dengannya. Tampak akhirnya keduanya merupakan ssatu kesatuan.
Dari
sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara
dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis,
maksudnya saling kait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui
tiga tahan yaitu:
1. Eksternalisasi,
yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dirinya.
2. Obyektivitas,
yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas objektif, yaitu suatu kenyataan
yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3. Internalisasi,
yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.
Manusia
dengan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat satu sama lain. Pada kondisi
sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul,
manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan
pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih
cermat.
BAB 3
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASaR DALAM
KESUSASTRAAN
A. PENDEKATAN
KESUSASTRAAN
IBD,
yang semula dinamakan Basic Humanies, berasal dari bahasa inggris the
humanities, istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti
manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities manusia akan
menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities
berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Untuk
menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities,
disamping tanggung jawab yang lain. Apa yang dimasukkan ke dalam the humanities
masih diperdebatkan dan kadang kadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu.
Pada umumnya the humanities mencakup filsafat , teknologi, seni, dan cabang
cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, dan sebagainya. Pada
pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang
menterjemahkan the humanities menjadi ilmu ilmu kemanusiaan, ada juga yang
menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.
Hampir
disetiap jaman seni termasuk sastra memegang peranan yang penting dalam
the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai
kemanusiaan dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang
terdapat dalam filsafat atau agama. Dibanding dengan cabang the hunmanties yang
lain, seperti misalnya ilmu bahasa, seni memegang peranan yang lebih penting
karena nilai nilai kemanusiaan yang disampaikannya.
Seni
adalah ekspresi yang sifatnya tidak normative, seni lebih mudah berkomunikasi.
Karena tidak normative, nilai nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik
isinya maupun cara penyampaianya.
Hampir
di setiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama,
karena sastra menggunakan bahasa, sementara itu bahasa mempunyai kemampuan untuk
menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk
memahami dirinya sendiri,yang kemudian melahirkan filsafat , manusia
mempergunakan bahasa, dengan demikian , manusia dan bahsa pada hakekatnya
adalah satu, kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
B. ILMU
BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
Istilah
prosa banyak padanannya kadang disebut dengan narrative fiction, prose fiction
atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan
menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa
kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiea dan alur yang dihasilkan oleh
daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman,
atau novel, atau cerita pendek.
Dalam
kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
1. Prosa
lama meliputi:
- Dongeng-
dongeng
- Hikayat
- Sejarah
- Epos
- Cerita
pelipur lara
2. Prosa
baru meliputi
- Cerita
pendek
- Roman/novel
- Biografi
- Kisah
- Otobiografi
C. NILAI-NILAI DALAM PROSA
FIKSI
Sebagai
seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi)
langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan, atau cerita. Dengan
perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra.
Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain:
1. Prosa
fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan
kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan
pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa atau kejadian yang
dikisahkan.
2. Prosa
fiksi memberikan informasi
Fiksi
memberikan jenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedia.
3. Prosa
fiksi meberikan warisan kultural
Prosa
fiksi dapan menstimulasi imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang
tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa
memberikan keseimbangan wawasan
Lewat
prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman
dengan banyak individu.
D. ILMU
BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Puisi
termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian
cabang/unsur dari kebudayaan. Jika diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi
pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui
media bahasa yang artistic/estetik, yang secara padu dan utuh didapatkan
kata-katanya.
Kepuitisan,
keartistikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun
puisinya dengan menggunakan:
-
Figura bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan,
alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan member kejelasan
gambaran angan.
- Kata-kata
yang ambigu, yaitu kata yang memiliki makna ganda, banyak tafsir dan
pengertiannya.
- Kata-kata
yang berjiwa, yaitu kata kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi
perasaan dan asosiasi-asosiasi tertentu.
- Pengulangan,
yang berfungsi untuk mengintensifkan hal hal yang dilukiskan, sehingga lebih
mengunggah hati.
- Kata
konotatif, yaitu kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa.
Adapun
alasan-alasan yang mendasari penyajian pusi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar
adalah sebagai berikut:
1. Hubungan
puisi denngan pengalaman hidup manusia
Perekam
dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”
ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasar
untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalan
langsung yang terbatas.
2. Puisi
dan kesadaran individual
Dengan
membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menyejukan hati/pikiran mereka
masing-masing, karena melalui puisi si penyair menunjukan kepada pembaca bagian
dalam hati manusia.
3. Manusia
dan keinsyafan social
Puisi
juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk
social. Secara imaginative puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia social
yang bisa berupa:
- Penderitaan
atas ketidakadilan
- Perjuangan
untuk kekuasaan
- Konflik
dengan sesamanya
- Pemberontakan
terhadap hukum Tuhan
BAB 4
MANUSIA DAN CINTA KASIH
A. PENGERTIAN CINTA
KASIH
Menurut
kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa
sangat suka atau sayang, ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik
hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta. Dengan
demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehinga kata kasih memperkuat
rasa cinta, karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka kepada
seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
Cinta
memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan
landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan
anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Cinta
juga pengikat antara kokoh antara manusia dengan Tuhannya, seingga manusia
menyembah Tuhan dengan ijhlas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada
syariat-Nya.
Banyak
para tokoh yang mengungkapkan pendapatnya tentang cinta kasih, diataranya ada
Erich Fromm, dia menyebutkan dalam bukunya seni mencinta, bahwa cinta itu
terutama memberi bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang paling
tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam memberi ialah hal-hal yang
sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta mempunyai unsur-unsur dasar tertentu
yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
Cinta
tingkat tertinggi adalah cinta kepada Tuhan, Rasul dan berjihad di jalan-Nya.
Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara,
suami/istri, dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih
mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Cinta
kepada Tuhan, Rasul, dan berjihad di jalanNya merupakan cinta yang tidak ada
duanya. Hal yang merupakan konsekwensi iman dan merupakan keharusan dalam
agamanya. Bahkan itu pendorong utama di dalam penunjang agama. Tidak diragukan lagi, manusia yang sangat mencintai
Tuhannya, maka ia akan merasakan kedamaian dalam hatinya, kedamaian dalam
hidupnya, karena ia telah meyakini bahwa zat Tuhan lah yang Maha Sempurna, Maha
Indah, Maha Agung, dan Maha dari segala Maha. Tak ada satupun selain Dia yang
memiliki kesempurnaan sifat-sifat tersebut. Maka dengan ketulusan iman yang
sejati itulah yang harus diikuti karena Dia lah yang Maha Tinggi, Maha Sempurna
dan Maha dari segala Maha.
Hakekat
cinta menengah adalah suatu energy yang datang dari perasaan hati dan jiwa. Ia
timbul dari perasaan seseorang yang dicintainya, aqidah, keluarga, kekerabatan,
atau persahabatan, karenanya hubungan cinta, kasih sayang dan kesetiaan
diantara mereka semakin akrab.
Berangkat
dari perasaan lembut yang ditanamkan oleh Tuhan dalam hati dan jiwa seseorang
inilah, akan terbentuk perasaan kasih sayang dan cinta dari seseorang terhadap
orang lain.
Cinta
tingkat rendah adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa
kemanusiaan, karena itu ia adalah cinta rendahan. Bentuknya beraneka ragam,
misalnya:
1. Cinta
kepada syetan, atau sesuatu yang disembah selain Tuhan.
2. Cinta
berdasarkan hawa nafsu.
3. Cinya
yang lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri/suami, perniagaan
dan tempat tinggal.
Cinta
mempunyai hikmah yang sangat besar, diantaranya adalah:
1. Sesungguhnya
cinta itu adalah ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia, karena
setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan. Tetapi manusia yang telah
melewati rintangan tersebut maka manusia itu telah menang, manusia itu telah
menagkap hikmah dari cinta itu sendiri.
2. Cinta
telah memberikan pengaruh yang besar terhadap pola berfikirnya manusia. Cinta
telah membuat manusia menjadi lebih bersemangat dalam menggapai cita-citanya.
Cinta seperti power, yang berpengaruh besar terhadap semangat juang seseorang.
B. CINTA
MENURUT AGAMA
Ada
yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan
dengan agama, tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya
cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta didengungkan lewat lagu dan
organisasi perdamaian dunia, tetapi pihak lain dalam praktek kehidupan cinta
sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan
ajaran cinta kepada manusia.
Dalam
kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk, kadang-kadang
seseorang mencintai dirinya sendiri, kadang-kadang mencintai orang lain, atau
juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasul-Nya. Berbagai bentuk
cinta ini biasa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.
Cinta diri
Cinta
diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap
hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri, ia mencintai
segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci
segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup hidup, berkembang dan
mengaktualisasikan diri. Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya.
Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri,
dan menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya,
melauli ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal
gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan
menjauhkan dirinya dari segala keburukan.
Diantara
gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah
kecintaannya yang sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua
keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan
kemewahan hidup (QS, Al-Adiyat, 100:8).
Diantara
gejala lain yang menunjukkan kecintaan manusia pada dirinya sendiri ialah
permohonannya uang terus menerus agar dikaruniai harta, kesehatanm dan berbagai
kebaikan dan hidup lainnya. Dan apabila ia tertimpa bencana, keburukan, atau
kemiskinan, ia merasa putus asa dan mengira ia akan bias meperoleh karunia
lagi(QS, Fushilat, 41:49)
Namun
hendaknya cinta manusia pada dirinya tidaklah terlalu berlebih-lebihan dan
melewati batas. Sepatutnya cinta pada diri sendiri ini diimbangi dengan cinta
pada orang lain dan cinta berbuat kebajikan kepada mereka.
Cinta kepada sesama manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan
keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi
cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Hendaknya ia menyeimbangkan cintanya
itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan
dan memberi bantuan kepada orang lain, oleh karena itu, Allah ketika memberi
isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak
pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang
terus-menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan
sebagian karunia yang diperolehnya. Setelah itu Allah langsung memberi pujuan
kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya
kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah dengan
melalui iman, menegakkan shalat, memberikan zakat, bersedekah kepada
orang-orang miskin dan tak punya, dan menjauhi segala larangan Allah. Keimanan
yang demikian ini akan bias menyeimbangkan antara cintanya kepada diri sendiri
dan cintanya kepada orang lain, dan dengan demikian akan bias merealisasikan
kebaikan individu dan masyarakat.
Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah
yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antara
suami dan istri. Ia merupakan factor yang primer bagi kelangsungan hidup
keluarga :
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan
merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang
berpikir(QS, Ar-Rum, 30:21)
Dorongan seksual melakukan fungsi penting, yaitu melahirkan
keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksualah terbentuknya
keluarga. Dari keluarga terbentuk masyarakat dan bangsa. Dengan demikian bumi
pun menjadi ramai, bangsa-bangsa saling kenal mengenal, kebudayaan berkembang,
dan ilmu pengetahuan dan industry menjadi maju. Islam mengakui dorongan seksual
dan tidak mengingkarinya. Jelas dengan sendirinya ia mengakui pula cinta
seksual yang mennyertai dorongan tersebut. Sebab ia merupakan emosi alamiah
dalam diri manusia yang diingkari, tidak ditentang ataupun ditekannya, yang
diserukan Islam hanyalah pengendalian dan penguasaan cinta ini lewat pemenuhan
dorongan tersebut dengan cara yang sah, yaitu dengan perkawinan.
Cinta kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dan anal-anaknya tidak terjalin
oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan
anak-anaknya, maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan
kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan,
melainkan dorongan psikis. Dorongan ini Nampak jelas dalam cinta bapak kepada
anak-anaknya, karena mereka sumber kesenangan dan kegembiraan baginya, sumber
kekuatan dan kebanggaan, dan merupakan factor penting bagi kelangsungan peran bapak dan
kehidupan dan tetap terkenangnya dia setelah meninggal dunia. Ini terlihat
kelas dalam do’a Nabi Zakaria As, yang memohon pada Allah semoga ia dikarunia
seorang anak yang akan mewarisinya dan mewarisi keluarga Ya’qub :
“Ia berkata : Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah
dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalm berdo’a
kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku
sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku
dari sisi Engkau seorang putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi keluarga
Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seseorang yang diridhai (QS, Maryam,
19:4-6)
Cinta kebapakan dalam Al-Qur’an diisyratkan dalam kisah Nabi
Nuh As. Betapa cintanya ia kepada anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya
dengan rasa penuh cinta, kasih sayang, dan belas kasihan untuk naik ke perahu
agar tidak tenggelam ditelan ombak.
Cinta kepada Allah
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih dan
spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduaanya kepada-Nya. Tidak hanya
dalam shalat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga dalam semua tindakan dan
tingkah lakunya. Semua tingkah laku dan tindakannya ditunjukkan kepada Allah,
mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya :
“Katakanlah : Jika kamu(benar-benar) mencintai Allah,
ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha
pengampun lagi Maha penyanyang” (QS, Ali Imran, 3:31)
Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat
cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan
menundukan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya
menjadi seorang yang cinta pada sesame manusia, hewan, semua mahluk Allah dan
seluruh alam semesta. Sebab dalam pandagannya semua wujud yang ada di
sekelilingnya mempunyai manifestasi dari Tuhannya yang membangkitkan
kerinduan-lerinduan spiritualnya dan harapan kalbunya.
Cinta kepada Rasul
Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahma bagi
seluruh alam semesta, menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah.
Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku,
moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya. Seorang mukmin yang benar-benar
beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasullah yang telah menanggung
derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam
tersebar di seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman
kesesaran menuju cahaya petunjuk.
C. KASIH SAYANG
Pengertian
kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta
adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih
sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan muda-mudi
(pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan, maka didalam rumah tangga
keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi sudah bersifat kasih
mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang. Dalam kasih sayang sadar atau
tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan,
kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga
keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Bila
salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka
retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran,
terancamlah kebahagian rumah tangga itu. Kasih sayang merupakan sesuatu paling
mendasar, yang harus di terima oleh setiap manusia, kasih sayang bisa di sebut
juga sabagai suatu hak yang harus kita terima, karena peran kasih sayang secara
psikologi sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya seorang individu. Tentu
seorang individu yang di didik dengan kasih sayang, bisa menjadi individu yang
lebih baik di bandingkan mereka yang kekurangan kasih sayang, karena dewasa
ini, banyak sekali orang yang berpandangan bahwa uang adalah segala-galanya
sehingga banyak orang tua yang lebih mementingkan mencari uang untuk anak, dan
menomor dua kan kasih sayang.
Sehingga
tidak sedikit anak yang bertindak negative, melakukan hal negative yang biasa
di sebut sebagai kenakalan remaja, umumnya hal itu terjadi di karenakan si anak
merasa kurang di perhatikan oleh orang tuanya, dan dia melakukan hal-hal
negative agar orang tuanya terganggu dan mulai memperhatikan anak tersebut.
Tentu kurangnya kasih sayang harus di hindari oleh setiap orang tua, mulai
memberikan kasih sayang yang lebih, dan menomor satukan kasih sayang. Tanpa
kasih sayang seorang anak bisa berubah menjadi individu yang brutal, kurang
perduli dengan lingkungan sekitar, dan bertindak sesuai dengan kemauan dirinya
sendiri. Hal ini, terbtukti dari banyaknya penelitian, bahwa kenakalan remaja,
paling banyak di karenakan factor didikan dan kurangnya kasih sayang dan
perhatian dari orang tua tersebut.
Kasih
sayang mengajarkan banyak hal terhadap manusia, kasih sayang memberikan
kepekaan bagi kita semua, untuk berbagi kasih terhadap sesama, kasih sayang
yang mampu merubah banyak individu yang umumnya perubahan terjadi kearah yang
lebih baik. Baik itu terhadap sahabat, orang yang kita cintai, atau siapa pun
yang kita lihat, karena begitu banyak orang di dunia ini yang membutuhkan kasih
sayang dari orang lain, tidak semua orang beruntung memiliki orang tua,
memiliki orang-orang yang di kasihinya, karena begitu banyak anak yang lahir
tanpa kasih sayang orang tua, begitu banyak anak yang kelahirannya bahkan tidak
di inginkan oleh orang tuanya, sehingga patutlah kita memberikan kasih sayang
lebih terhadap anak-anak yatim piatu, dan kita harus bersyukur karena kita jauh
lebih beruntung dari pada mereka. Bahkan keutamaan mengasihi anak yatim sangat
di tekankan oleh rosulullah SAW.
Oleh
karena itu rasa kasih sayang harus di tanamkan kepada siapa pun, tanpa mengenal
siapa dia, dari mana asal usulnya. Dan kita utamakan mereka yang jauh lebih
membutuhkan, semampu kita untuk mengasihi mereka.
D. KEMESRAAN
Kemesraan
berasal dari kata dasar 'mesra', yang artinya perasaan simpati yang akrab.
Kemesraan adalah hubungan akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk
asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan merupakan perwujudan kasih
sayang yang telah mendalam. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra
atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat
menimbulkan daya kreativitas manusia. Kemesraan dapat menciptakan berbagai
bentuk seni sesuai dengan kemampuan bakatnya.
Filsuf
Rusia, Salovjef dalam bukunya makna kasih mengatakan “jiak seseorang pemuda
jatuh cinta pada seorang gadis secara teknis, ia terlempar ke luar dari cinta
diri. Ia mulai hidup untuk orang lain.
Pernyataan
ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespeare dalam kisah “romeo dan
Juliet”, bila di Indonesia kisah Roro mendut-Pronocitro.
Yose
Ortage Y Gasset dalam novelnya “ On love” mengatakan dikedalaman sanubarinya
seorang pencinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan obyek cintanya.
Persatuan bersifat kebersamaan yang mendasar dan melibatkan seluruh
eksistensinya.
Selanjutnya
Yose mengatakan, bahwaa si pecinta tidaklah kehilangan pribadinya dalam aliran
energy cinta tersebut. Malahan pribadinya akan diperkaya, dan dibebaskan. Cinta
yang demikian merupakan pintu bagi seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.
Kemampuan
mencinta memberi nilai hidup kita, dan menjadi ukuran terpenting dalam
menentukan apakah kita maju atau tidak dalam evolusi kita. Dari uraian di atas
terlihat betapa agung dan sucinya cinta itu. Bila seseorang mengobral cinta,
maka orang itu merusak nilai cinta, yang berarti menurunkan martabat dirinya
sendiri. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemmesraan.
Kemesraan adalah perwujudan dari cinta.
E. PEMUJAAN
Pengertian
pemujaan adalah salah satu investasi cinta manusia kepada Tuhan yang diwujudkan
dalam komunikasi ritual, karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan
makna kehidupan yang sebenarnya. Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek
seperti memuja pada leluhur, memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang
ada.
Dalam
kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama,
kepercayaan, kondisi, dan situasi. Sholat di masjid, sembahyang di pura, di
candi, di gereja, bahkan tempat-tempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan
dari pemujaan kepada Tuhan atau yang dianggap Tuhan.
Pemujaan-pemujaan
itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya, hal ini
berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya mohon perlindungan, mohon
dilimpahkan kebijaksanaan, agar ditunjukkan jalan yang benar, dan lain-lain.
F. BELAS KASIHAN
Belas
kasih adalah kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk
penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan
landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi
prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian.
Dalam
cinta sesama dipergunakan istilah belas kasihan, karena cinta disini bukan
karena cakapnya , kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan kerena
penderitaannya. Penderitaan ini mengandung arti luas. Mungkin tua ,
sakiit-sakitan, yatim, yatim piatu, penyakit yang dideritanya, dan sebagainya.
Jadi
kata kasihan atau rahmah berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang di
derita orang lain. Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang
berakhlak . Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya
sanggupkah ia menggugsh potensi belas kasihannya itu. Bila orang itu tergugah
hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.
Dalam
esai on love ada pengertian bahwa cinta adalah rasa persatuan tanpa syarat. Itu
berarti dalam rasa belas kasihan tidak terkandung unsure pamrih. Belas kasihan
yang kita tumpahkan benar benar keluar dari lubuk hati yang ikhlas. Jika kita
memberikan uang pada pengemis agar mendapatkan pujian, itu berarti tidak ihklas
atau ada tujuan tertentu, hal seperti itu banyak terjadi dalam masyarakat.
G. KISAH CINTA EROTIS
Cinta
kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan
seseorang lainnya. cinta kasih erotis bersifat ekslusif, bukan universal,
pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di campurbaurkan dengan pengalaman
yang dapat di eksplosif berupan jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah
dikatakan terlebih dahulu , pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini
pada hakekatnya hanya sementara. Keinginan seksual menuju kepada penyatuan
diri, tetapi sekali-kali bukan merupakan nafsu fisi belaka, untuk meredakan
ketegangan yang menyakitkan. Rupanya keinginan seksual dengan mudah dapat di
dicampuri atau di stimulasi oleh tiap-tiap perasaan yang mendalam. Dalam cinta
kasih erotis terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih
persaudaraan dan cinta kasih keibuan, sering kali eksklusivitas dalam cinta
kasih erotis di salah tafsirkan dan di artikan sebagai suatu ikatan hak milik,
contoh sering kita jumpai separang orang-orang yang sedang saling mencintai
tanpa merasakan cinta kasih terhadap setiap orang lainya.
Cinta
kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antar orang orang yang sama sama
sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang orang
yang lemah tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara kedua jenis
tersebut, kedua duanya mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih
tidak terbatas kepada sesorang saja. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut
bersifat eksklusif, bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta
kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
Bahwa
cinta kasih hanyalah merupakan perbuatan kemauan dan mengikat diri saja
sehingga pada dasarnya tidak usah dipedulikan siapa kedua orang yang terlibat
di dalamnya. Apakah pernikahan itu diatur oleh orang lain ataukah merupakan
hasil pilihan individual,hal itu bukan menjadi soal, yang penting sesudah
pernikahan itu dilangsungkan ialah bahwa perbuatan kemauan seharusnya menjamin
kelangsungan cinta kasih. Pandangan ini rupa rupanya mengabaikan ciri paradox
hakekat manusiawi dan cinta kasih erotis. Kita semuanya satu, namun tiap tiap
diantara kita merupakan makhluk unik yang khas yang tidak ada duplikatnya.
Dalam hubungan kita dengan orang orang lain. Paradox itu juga berlaku, sejauh
kita merupakan satu, kita dapat mencintai dan mengasihi tiap tiap orang lain
secara sama dalam arti cinta kasih erotis menurut adanya unsure unsure sangat
khas dan individual yang terdapat diantara beberapa orang tertentu saja, tetapi
tidak pada semua orang.
Dengan
demikian maka, baik pandangan bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi
individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari
pada perbuatan kemauan, kedua duanya benar, atau lebih tepat jika dikatakan
bahwa tidak terdapat pada yang satu, juga tidak pada yang lain. Oleh karena
itu, gagasan bahwa hubungan pernikahan mudah saja dapat diputuskan apabila
orang tidak bersukses didalamnya, merupakan gagasan yang sama sekali keliru
dengan gagasan bahwa hubungan semacam itu di dalam keadaan bagaimanapun tidak
boleh diputuskan.
BAB
5
MANUSIA
DAN KEINDAHAN
A. KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata
indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Keindahan
merupakan bagian hidup manusia. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan
kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keindahan bersifat universal.
a. APAKAH
KEINDAHAN ITU ?
Keindahan itu adalah suatu konsep
abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas.
Perbedaan keindahan menurut luas
pengertiannya, yaitu :
a) Keindahan
dalam arti yang luas.
b) Keindahan
dalam arti estetis murni.
c) Keindahan
dalam arti terbartas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Pengertian keindahan yang
seluas-luasnya meliputi :
· Keindahan
seni
· Keindahaan
alam
· Keindahan
moral
· Keindahan
intelektual
b. NILAI
ESTETIK
Nilai yang berhubungan dengan segala
sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai
adalah suatu kata benda abstrak yang berarti keberhargaan atau kebaikan.
c. KONTEMPLASI
DAN EKSTANS
Kontemplasi adalah dasar dalam diri
manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri
manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
d. APA
SEBAB MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN ?
Keindahan pada dasarnya adalah
alamiah. Keindahan adalah ciptaan tuhan.
Tujuan seniman menciptakan
keindahan, yaitu :
1) Tata
nilai yang telah usang
2) Kemerosotan
zaman
3) Penderitaan
manusia
4) Keagungan
tuhan
e. KEINDAHAN
MENURUT PANDANGANROMANTIK
Sesuatu yang indah adalah keriangan
selama-lamanya, kemolekkanya bertambah, dan tidak pernah berlalu ketiadaannya.
Endymion merupakan penjabaran dari konsep keindahan pada jaman yunani kuno.
Orang yang mempunyai konsep keindahan mereka mempunyai negatif capability.
B. RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung,
artinya diam-diam memikirkan sesuatu. Renungan adalah hasil merenung.
Dalam merenung agar menciptakan seni
ada beberapa teori, yaitu :
a) TEORI
PENGUNGKAPAN
Seni adalah suatu pengungkapan dari
perasaan manusia. Seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan. pengungkapan
berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah
keluar.
b) TEORI
METAFISIK
Teori seni metafisis adalah salah
satu teori yang tertua berasal dari plato. Dunia ide adalah taraf tertinggi
sebagai realita ilahi. Seni adalah bentuk dari pemahaman terhadap realita.
c) TEORI
PSIKOLOGIS
Proses penciptaan seni adalah
pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seorang seniman.
C.KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi
dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar.
Pertentangan menghasilkan keserasian.
a. TEORI
OBYEKTIF DAN TEORI SUBYEKTIF
Teori obyektif berpendapat bahwa
keindahan adalah sifat yang memang telah melekat pada bentuk indah yang
bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Teori subyektif menyatakan
bahwa ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya
perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda.
b. TEORI
PERIMBANGAN
Teori perimbangan tentang keindahan
dipahami dalam arti yang terbatas, yaitu secara kualitatif keindahan sebagai
kualita dari benda yang disusun.
BAB
6
MANUSIA
DAN PENDERITAAN
A. PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata
derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta.
B. SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai
siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohan.
Akibat siksaan yang dialami seseorang timbullah penderitaan.
Siksaan yang sifatnya psikis adalah
:
· Kebimbangan dialami
oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang
akan diambil.
· Kesepian dialami
oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwannya walaupun
ia dalam lingkungan orang ramai.
· Ketakutan merupakan
bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin.
Sebab yang menjadikan sesorang
merasa ketakutan, antara lain :
a) Claustrophobia
dan agrophobia
Cloustrophobia adalah rasa takut
terhadap ruangan tertutup. Agoraphobia adalah ketakutan yng disebabkan
seseorang berada di tempat terbuka.
b) Gamang
Merupakan suatu ketakutan bila
seseorang di tempat yang tinggi.
c) Kegelapan
Merupakan suatu ketakutan seseorang
bila berada di tempat yang gelap.
d) Kesakitan
Ketakutan yang disebabkan oleh rasa
sakit yang akan dialami.
e) Kegagalan
Ketakutan dari seseorang yang
disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.
Apa yang membuat seseorang menjadi
phobia ?
Phobia dimulai dengan suatu schock
emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu. Phobia adalah suatu gejala
dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan
ditaklukan sebelum phobiannya akan hilang.
C. KEKALUTAN MENTAL
Kekalutan mental adalah penderitaan
batin dalam ilmu psikologi. Gangguan mental adalah gangguan kejiwaan akibat
ketidakmapuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang
bersangkutan bertingkah secara kurang ajar.
Gejala seseorang yang mengalami
kekalutan mental :
a. Nampak pada
jasmani yang merasa pusing, sesak napas, demam, dan nyeri pada lambung.
b. Nampak pada
kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, dan
mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan :
a. Gangguan
kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun
rohaninya.
b. Usaha
mempertahankan diri dengan cara negatif.
Kekalutan merupakan titik patah dan
yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab timbulnnya kekalutan mental,
yaitu :
a. Kepribadian
yang lemah.
b. Terjadinya
konflik sosial budaya.
c. Cara pematangan
batin .
Proses kekalutan mental yang dialami
oleh sesorang mendorongnya ke arah :
a) Positif :
trauma yang dialaminya dijawab dengan baik sebagai usaha agar tetap survive
dalam hidup.
b) Negatif :
trauma yang dialaminya diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga mengalami
frustasi.
Bentuk frustasi antara lain :
1. Agresi
2. Regresi
3. Fiksasi
4. Proyeksi
5. Identifikasi
6. Narsisme
7. Autisme
Penderita kekalutan mental banyak
terdapat dalam lingkungan :
1) Kota-kota
besar
2) Anak-anak
muda usia
3) Wanita
4) Orang yang
tidak beragama
5) Orang yang
terlalu mengejar materi
D. PENDERITAAN DAN
PERJUANGAN
Penderitaan sebagi kodrat manusia,
artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup. Pembebasan dari penderitaan
pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Carabya ialah berjuang
menghadapi tantangan hidup.
E. PENDERITAAN, MEDIA MASA, DAN SENIMAN
Dalam dunia modern kemungkinan terjadi
penderitaan itu lebih besar. Berita mengenai penderitaan manusia silih
berganti. Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan
peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat.
F. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Sebab-sebab timbulnya penderitaan,
yaitu :
A) Penderitaan
yang timbul karena perbuatan buruk manusia
B) Penderitaan
yang timbul karena penyakit, siksaan /azab tuhan
G.PENGARUH
PENDERITAAN
Pengaruh sikap negatif misalnya
penyesalan, karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.
Sikap positif sikap optimis mengatasi penderitaan hidup.
BAB
7
MANUSIA
DAN KEADILAN
A. PENGERTIAN KEADILAN
Keadilan adalah pegakuan dan
perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan adalah keadaan bila
setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya setiap orang memperoleh bagian
yang sama dari kekayaan bersama.
B. KEADILAN SOSIAL
Keadilan sosial adalah langkah yang
menentukan untuk melaksanakan indonesia yang adil dan makmur.Sila keadilan
sosial mengandung prinsip bahwa setiap orang di Indonesia akan mendapatkan
perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik, ekonomi, dan kebudayaan.
C. BERBAGAI MACAM KEADAILAN
A) Keadilan
legal atau moral
B) Keadilan
distributif
C) Keadailan
komutatif
D. KEJUJURAN
Kejujuran atau jujur artinya adalah
yang dikatakan sesorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakannya
sesuai dengan kenyataan yang ada.
E. KECURANGAN
Kecurangan atau curang identik
dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun
tidak serupa benar. Kecurangan sebagai lawan jujur. Curang atau kecurangan
artinya tidak seuai dengan hati nuraninya.
F. PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik merupakan tujuan utama
orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela.
Tingkah laku dengan nama baik sesuai
dengan kodrat manusia, yaitu :
a) Manusia
menurut sifat dasarnya adalah mahluk moral.
b) Ada aturan
yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya
sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
G. PEMBALASAN
Pembalasan adalah suatu reaksi atas
perbuatan orang lain. pembalasan disebabkan adanya pergaulan.
BAB
8
MANUSIA
DAN PANDANGAN HIDUP
A. PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Pandangan hidup artinya pendapat
ataupun pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup
di dunia.
Pandangan hidup dapat
diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
a. Pandangan
hidup yang berasal dari agama
b. Pandangan hidup
yang berupa ideologi
c. Pandangan hidup
hasil renungan
B. CITA-CITA
Cita-cita adalah keinginan, harapan,
dan tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Cita-cita merupakan pandangan masa
depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang.
Faktor yang membantu tercapainnya
cita-cita :
· Faktor
manusia
· Faktor
kondisi
· Faktor
tingginya cita-cita
C. KEBAJIKAN
Kebajikan adalah perbuatan yang
selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum tuhan.
D. USAHA/PERJUANGAN
Usaha/perjuangan adalah kerja keras
untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan
hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan.
Perjuangan untuk hidup adalah kodrat
manusia. Tanpa usaha/perjuangan manusia tidak dapat hidup sempurna.
E. KEYAKINAN ATAU KEPERCAYAAN
Tiga aliran filsafat menurut Prof.
Dr. Harun Nasution, yaitu :
a) Aliran
Naturalisme
Hidup manusia dihubungkan dengan
kekuatan gaib yang merupak kekuatan tertinggi.
Ajaran agama ada 2 macam, yaitu :
1. Ajaran agama
dogmatis, yang disampaikan tuhan melaui nabi-nabi.
2. Ajaran
agama dari pemuka-pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikiran manusia,sifatnya
relatif.
b) Aliran
Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika/akal.
Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir. Akal berasal dari
bahasa arab artinya kalbu, yang berpusat di hati sehingga timbul istilah hati
nurani artinya daya rasa.
c) Aliran
Gabungan
Dasar aliran ini adalah kekuatan
gaib dan akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari tuhan, percaya
kepada tuhan sebgai dasar keyakinan. Sedang akal adalah dasar kebudayaan, yang
menentukan benar tidaknya sesuatu.
F. LANGKAH-LANGKAH PANDANGAN HIDUP
YANG BAIK
Langkah-langkah berpandangan hidup :
1) Mengenal
2) Mengerti
3) Menghayati
4) Meyakini
5) Mengabdi
BAB
9
MANUSIA
DAN TANGGUNG JAWAB
A. PENGERTIAN DAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab adalah kesadaran
manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja.
B. MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
Berbagai jenis tanggung jawab, yaitu
:
A) Tanggung jawab
terhadap diri sendiri
B) Tanggung jawab
terhadap keluarga
C) Tanggung jawab
terhadap masyarakat
D) Tanggung jawab kepada
bangsa/negara
E) Tangggung jawab
terhadap tuhan
C. PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
Wujud tanggung jawab juga berupa
pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik
untuk kepentingan manusia itu sendiri.
a) Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik
yang berupa pikiran. Tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang,
hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
b) Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban
atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian
untuk menyatakan kebaikan.
BAB
10
MANUSIA
DAN KEGELISAHAN
A. PENGERTIAN
KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata
gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak
tenang, tidak sabar, dan cemas. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala
tingkah laku atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu. Kegelisahan
merupakan salah satu kecemasan.
Ada tiga macam kecemasan menurut
Sigmund Freud :
a) Kecemasan
Obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah
suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam
dunia luar.
b) Kecemasan
Neorotis
Kecemasan dibagi menjadi tiga, yaitu
:
1) Kecemasan
yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.
2) Bentuk
ketakutan yang tegang dan irrasional.
3) Rasa
takut lain ialah rasa gugup, gagap, dan sebagainya.
c) Kecemasan
Moril
Kecemasan moril disebabkan karena
pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi.
B. SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
Sebab orang gelisah adalah karena
hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu
ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
C.USAHA-USAHA
MENGATASI KEGELISAHAN
Mengatasi kegelisahan ini
pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang.
Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat
kita atasi.
D. KETERASINGAN
Keterasingan berasal dari kata
terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti
sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari
pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Kata terasing berarti
hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau
terpisah dari yang lain. Terasing adalah bagian hidup manusia.
E. KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi yang
berarti sunyi atau lenggang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau
lenggang, tidak berteman.
Sebab sebab terjadinya kesepian
Frustasi dapat mengakibatkan
kesepian.dalam hal ini orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan
sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih senang hidup sendiri.
Kesepian akibat dai keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh,
kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulan.
F. KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian berasal dari kata
tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa
arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan
yang tidak pasti, tidak tenntu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan
tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah
akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi.
G.SEBAB-SEBAB
TERJADI KETIDAKPASTIAN
Beberapa sebab orang tidak dapat
berpikir dengan pasti, yaitu :
- Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa
jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya
tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh
penderitaan.
- Phobia
Phobia adalah rasa ketakutan yang
tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui
sebab-sebabnya.
- Kompulasi
Adanya keragu-raguan tentang aopa
yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari mlakukan
perbuatan yang serupa berkali-kali.
- Histeria
Neorosa jiwa yang disebabkan oleh
tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf,
tidak mampu menguasai diri, dan sugesti dari sikap orang lain.
- Delusi
Menunjukkan pikiran yang tidak
beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu.
Delusi ada tiga macam, yaitu :
a. Delusi
perkusian : menganggap keadaan sekitarnya jelek
b. Delusi keagungan
: menganggap dirinya orang penting dan besar
c. Delusi
melancholis : merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa
H. USAHA-USAHA
PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN
Orang yang tidak dapat berpikir
dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Untak dapat
menyembuhkan keadaan ketidakpastian tergantung kepada mental si penderita.
Andai kata penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila
hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau
pergi sendiri ke psikolog.
BAB
11
MANUSIA
DAN HARAPAN
A. PENGERTIAN HARAPAN
Harapan berasal dari kata harap yang
berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi.
B. APA SEBABNYA MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
?
Ada dua hal yang mendorong orang
hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan
hidup.
Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau
pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu
diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan
atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainnya. Dengan
kodrat maka manusia mempunyai harapan. Dorongan kebutuhan hidup.
Sudah kodrat bahwa manusia mempunyai
bemacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup dibedakan atas kebutuhan jasmani
dan rohani dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup
Menurut abraham maslow sesuai dengan
kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a) Kelansungan
hidup
b) Keamanan
c) Hak dan
kewajiban mencintai dan dicintai
d) Diakui
lingkungan
e) Perwujudan
cita-cita.
C. KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata
percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah
hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dasar
kepercayaan adalah kebenaran.
Kebenaran
kebenaran atau benar adalah hal yang
sangat penting bagi manusia. Kebenaran atau benar adalah kunci kebahagiaan
manusia.
Ada tiga teori kebenaran, yaitu
:
1) Teori
koherensi atau konsisten
2) Teori korespondensi
3) Teori
pragmatis
D. BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA
MENINGKATKANNYA
Dasar kepercayaan adalah kebenaran.
Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan
pada diri sendiri
2. Kepercayaan
kepada orang lain
3. Kepercayaan
kepada orang lain
4. Kepercayaan
kepada pemerintah
5. Kepercayaan
kepada tuhan
Usaha yang dilakukan manusia untuk
meningkatkan rasa kepercayaanya kepada tuhannya antara lain :
a) Meningkatkan
ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
b) Meningkatkan
pengabdian kita kepada masyarakat.
c) Meningkatkan
kecintaan kita kepada sesama manusia.
d) Mengurangi
nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
e) Menekankan
perasaan negatif.
Komentar
Posting Komentar