KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR (HARI BEBAS)
Bismillahirrahman nir Rahim…
Mengenang kembali apa yang telah
terlewati sekaligus mengingat kembali hal yang tak ingin dilupakan.
Kali ini, saya
akan menceritakan hari terakhir perjalanan saya pada saat berada di Jepang yang
berbeda dari hari – hari sebelumnya.
Pemandangan dari
kamar hotel
Hari terakhir
perjalanan kali itu disambut dengan cerahnya matahari dan sejuknya udara Tokyo
yang menggelitik menyentuh kulit, hari di mana rasanya tak ingin beranjak
bangun dari kasur dan menyadari bahwa esok hari sudah harus kembali ke tanah
air tercinta. Seperti hari hari sebelumnya, hari itu diawali dengan bersiap –
siap dan juga sarapan yang kemudian dilanjutkan dengan perjalanan wisata yang
tak saling terikat antar satu kelompok dengan kelompok lain. Hari itu adalah
hari bebas bagi kami untuk menjelajahi dan melihat Jepang sesuai keinginan kami
untuk menuju.
Menggunakan kereta
bawah tanah
Saya dan
beberapa teman saya memilih untuk melihat kehidupan di Jepang hari itu
berdasarkan arah dan tujuan yang telah kami diskusikan sebelumnya. Dengan menggunakan
kereta, kamipun berpergian dengan bermodalkan tiket kereta 24 jam dengan bebas
arah dan tujuan. Dan tujuan utama dan pertama kami adalah…
Pemandangan keluar
dari Stasiun Shibuya
Yup! Tujuan awal
sekaligus utama kami adalah Shibuya. Shibuya merupakan destinasi wisata yang
tidak bisa dilewatkan, kota keramaian dengan hiruk – pikuk kegiatan warganya
sehari – hari, mobilitas orang – orangnya yang cepat membuat lokasi ini memiliki
daya tarik tersendiri. Inilah pemandangan awal yang akan orang lihat ketika
keluar dari stasiun Shibuya, ramai dengan padatnya kegiatan orang di sekitarnya
tetapi juga tetap terasa aman dan menyenangkan.
Tak jauh dari
pemandangan tersebut, kami menuju ke sebuah monumen sekaligus ikon dari sebuah
kesetiaan anjing peliharaan kepada tuannya. Ya, kami menuju ke Hachiko Statue
yang terletak tidak jauh dari stasiun Shibuya. Tak afdol rasanya jika pergi ke
Jepang tetapi tidak berfoto bersama patung Hachiko, maka kamipun tak mau
kelewatan kesempatan ini dan memutuskan
untuk berfoto bersama dengan patung Hachiko.
Hachiko Statue
Pemandangan di
sekitar kawasan patung Hachiko tidak kalah menariknya dengan ramainya antrian
orang yang berusaha untuk berfoto bersama patung Hachiko. Shibuya penuh dengan
keindahan dari keramaian yang tercipta dengan adanya aktivitas para warganya
sekaligus dengan ketertiban dan kerapihan penataan bangunan di sekitarnya.
Pemandangan di
sekitar Hachiko Statue, Shibuya
Shibuya juga
merupakan salah satu pusat surga perbelanjaan. Barang – barang yang mungkin
sulit dicari di Indonesia, dapat ditemukan di sini. Selama di Shibuya, kami
mengitari beberapa jalan kecil yang entah akan menuju kemana ujungnya, tetapi
disitulah letak keistimewaan menyusuri jalan di negeri orang. Kita dapat
menemukan titik – titik keramaian yang mungkin berbeda dengan teman – teman kami
yang juga berjalan mengitari Shibuya, dengan begitu kami bisa saling bertukar
informasi satu sama lain tentang hal – hal yang belum kami temui.
Titik – titik keramaian
di Shibuya
Seperti dalam
perjalanan kami menuju tempat lain, kami menemukan titik keramaian yang cukup
menarik untuk diingat. Dan setelah mengikuti arahan untuk menuju ke suatu
tempat, kamipun sampai di Disney Store yang cukup menarik dan berbeda dengan toko
– toko di sekitarnya.
Disney Store, Shibuya
Jika sudah
sampai di sini, jangan lupa mampir dan melihat – melihat ke dalam dan membeli
beberapa merchandise lucu yang sulit ditemukan ditempat lain. Seperti figure
disney atau sekedar gantungan kunci.
Merchandise Disney
Setelah dari
Shibuya, kami melanjutkan perjalanan kami menuju Akihabara. Akihabara merupakan
surga bagi para pecinta anime, di sana terdapat banyak toko mainan dan bahkan deretan
mesin gatcha di pinggir jalan.
Pemandangan sekitar
di area Akihabara
Karena saya dan
beberapa teman saya kurang menyukai anime, maka kami memutuskan untuk berpencar
dan kembali bertemu pada lokasi dan waktu yang telah disepakati. Saya dan
beberapa teman saya memilih untuk melihat – lihat dan mencari oleh – oleh di
sekitar Akihabara. Salah satu teman saya mengajukan untuk menuju salah satu
pusat perbelanjaan yang menyediakan makanan Halal di Jepang sekaligus untuk
melaksanakan ibadah sholat karena dari sekian banyaknya pusat perbelanjaan kami
cukup kesulitan untuk menemukan mushola, pusat perbelanjaan ini bernama “LAOX”.
Mushollanya berada di lantai paling bawah, informasi ini dipermudah dengan adanya symbol
orang yang sedang melakukan “rukuk”.
Keterangan Lantai
pada LAOX
Setelah selesai
membeli oleh – oleh, kamipun menuju titik kumpul untuk menuju kembali ke hotel.
Dan kami berkumpul di depan pintu stasiun Akihabara. Di sekitaran pintu stasiun
juga terdapat sudut – sudut kota yang menarik untuk difoto sembari menunggu
kedatangan teman kami yang lain.
Pintu menuju stasiun
bawah tanah di Akihabara
Pemandangan di
sekitar Pintu Stasiun Akihabara
Sesampainya di
hotel, kamipun beristirahat kemudian dilanjutkan dengan mulai mempersiapkan
kepulangan menuju Indonesia, tetapi pada malam harinya kami kembali keluar
hotel untuk yang terakhir kalinya pada malam hari untuk membeli kekurangan oleh
– oleh sekaligus menikmati kesejukan dan keindahan kota Jepang pada malam hari.
Untuk membeli kekurangan oleh – oleh, tak jauh dari hotel kami terdapat swalayan
yang menjual berbagai macam keperluan dan makanan khas Jepang, yaitu “Donqujite” atau biasa
kami sebut sebagai “Don-Q” yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Toko ini
terbilang lengkap dan cukup besar, berada di pinggir jalan utama sehingga mudah
untuk ditemukan. Setelah membeli kekurangan yang dibutuhkan, kamipun kembali ke hotel untuk mempersiapkan barang – barang kami dan tidur untuk mempersiapkan diri pulang ke Indonesia.
Swalayan Don-Q yang
berada di pinggir jalan
Itulah perjalanan hari terakhir kami selama di Jepang. Semoga
bisa lekas kembali mengunjungi Jepang, aamiin…!
Bandara Haneda,
Tokyo, Jepang
Terimakasih telah membaca, Arigatougozaimase! J
Komentar
Posting Komentar